Desain terowongan silaturahim Masjid Istiqlal melambangkan simbol interior toleransi modern dengan eksterior bangunan berbahan transparan.
KoranProperti.com (Jakarta) – Kunjungan pemimpin tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus ke Indonesia menjadi berkat bagi umat Katolik. Sedangkan bagi umat Muslim, menunjukkan sikap silaturahim dan toleransi.
Dalam kunjungannya ke Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus masuk Terowongan Silaturahim yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral. Desain Terowongan Silaturahim melambangkan simbol interior toleransi bergaya modern dengan eksterior bangunan berbahan transparan.
“Arsitektur Terowongan Silaturahim Masjid Istiqlal-Gereja Katedral didesain bergaya modern. Sedangkan eksterior bangunannya berbahan transparan,” ujar Corporate Secretary PT Waskita Karya (Persero) Tbk Ermy Puspa Yunita.

Renovasi Terowongan Silaturahim
Terowongan Silaturahim telah mengalami renovasi pertama, sejak 42 tahun lalu. Biaya yang dikeluarkan mencapai Rp511 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Proses renovasi membutuhkan waktu sekitar dua tahun yaitu dari tahun 2019 sampai Januari tahun 2021. Kontraktor yang melakukan renovasi adalah Waskita Karya.

Menurut Ermy, desain terowongan membuat tampilan fisik Masjid Istiqlal terlihat jelas dari Gereja Katedral.
“Terowongan Silaturahmi ini bukan hanya berfungsi sebagai penghubung dua rumah ibadah, melainkan juga menjadi simbol kerukunan antarumat beragama, khususnya antara umat muslim dan Katolik,” kata Ermy dalam siaran pers yang diterima koranproperti.com, Jumat (6/9/2024).

Terowongan ini memiliki panjang 28,3 meter, tinggi 3 meter, serta lebar 4,1 meter. Seluruh area terowongan memiliki luas 136 meter persegi. Total luas shelter dan terowongan mencapai 226 meter persegi. “Kami berupaya menjaga nilai sejarah, budaya, dan kemegahan Masjid Istiqlal,” tuturnya.
Aspek pencahayaan dalam terowongan maupun bagian luar Masjid Istiqlal sudah dilengkapi teknologi cangggih yang ramah lingkungan. Pencahayaan bagian luar Istiqlal, menyoroti kubah masjid dan bersinar terang saat malam hari. Masjid yang memiliki kapasitas 120 ribu jamaah ini, direnovasi tanpa mengabaikan aspek arsitektur, seni, serta estetika.