Ekspansi properti Agung Sedayu Group (ASG) di kawasan Pantai Indah Kapuk terus melebar dan berjalan lancar, walaupun kondisi ekonomi nasional belum stabil dan daya beli masyarakat masih tertekan.
KoranProperti.com (Jakarta) – Presiden Direktur yang juga pemilik PT Pantai Indah Kapuk Dua (PIK 2) Sugianto Kusuma alias Aguan, gencar melakukan lobi ke sejumlah pengusaha elite negeri China dan Singapura, agar mereka mau mengucurkan dananya, dalam upaya merealisaikan proyek properti mewah berkelas dunia, di kawasan PIK 2, Jakarta Utara, tahun 2025 mendatang.
Adapun proyek properti mewah yang akan dibangun Aguan, antara lain pelabuhan, taman hiburan kelas dunia dan sirkuit balap mobil Formula 1. Perlu diketahui, untuk saat ini, proyek-proyek properti yang ada di PIK 2, nilainya sudah mencapai sekitar US$16 miliar (sekitar Rp253,59 triliun) dalam kapitalisasi pasar.
“Proyek yang akan dibangun nanti, butuh biaya sangat besar, tetapi kami tidak akan membangun semuanya sekaligus,” ujar Aguan yang juga bos Agung Sedayu Group (ASG), perusahaan induk PT Pantai Indah Kapuk Dua (PIK 2) seperti dikutip bloombergtechnoz.com (29/11/2024).
BACA INI: PIK 2 Segera Bangun Ecopark, Tampilannya Unik dan Mewah
Menurut Aguan, dia menekankan bahwa ekspansi proyek itu bergantung pada kondisi ekonomi global, dan dia meyakini akan berhasil membangun proyek mewah itu.

Salah satu tujuan pengembangan PIK 2, menurut Aguan adalah dia ingin PIK 2 menjadi kawasan pusat bisnis modern yang keberadaannya dihiasi dengan banyaknya gedung-gedung perkantoran yang saat ini sedang gencar dibangun.
Fokus Wisatawan Asing
Rencana perluasan dan pengembangan proyek properti tersebut, mencakup pusat konvensi terbesar di Indonesia yang dijadwalkan akan selesai pada September tahun depan, dan sebuah hotel bintang lima berskala global di PIK 2.
Aguan juga berambisi membangun sirkuit balap mobil Formula 1, dan dia berharap, Indonesia bisa menjadi tuan rumah dalam ajang balap mobil internasional itu di masa mendatang, seperti balapan Formula 1 di negara Singapura.
Di tengah-tengah banyaknya proyek prestisius yang akan dikembangkan pada tahun 2025 mendatang, Aguan tetap fokus untuk menarik banyak wisatawan asing datang ke Jakarta, khususnya Pantai Indah Kapuk 2.
“Wisatawan ingin merasa rileks, mereka ingin mempelajari sejarah dan budaya suatu tempat. Di PIK 2, kami akan menciptakan semua yang mereka butuhkan,” tandas Aguan.
Lebih jauh Aguan menyatakan, proyek ini tidak hanya akan dibangun saat ini saja, tapi juga akan dilanjutkan oleh generasi mendatang. Dia hanya meletakkan fondasinya saja dan menurutnya itu bukan proyek jangka pendek.
Ekspansi properti Agung Sedayu Group (ASG) di kawasan Pantai Indah Kapuk terus melebar luas dan berjalan lancar, walaupun kondisi ekonomi nasional masih belum stabil dan daya beli masyarakat masih dalam tekanan. Hingga saat ini, beberapa proyek ASG masih ada yang berjalan menjelang tutup tahun 2024.

Menurut sejumlah data yang berkembang di publik, pembangunan dan pengembangan Infrastruktur di kawasan PIK 2 masih banyak mengalami masalah dan kendala.
Seperti sudah banyak diberitakan sejumlah media massa nasional, pengembangan kawasan PIK 2 sudah masuk dalam Proyek Strategi Nasional (PSN), saat pemerintahan Presiden Joko Widodo berkuasa.
Beberapa masalah itu di antaranya ialah adanya ketidaksesuaian Rencana Tata Ruang (RTR), baik itu RTR KSN Jabodetabekpunjur, Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Banten, dan Perda RTRW Kabupaten Tangerang dengan pengembangan PIK 2.
Selain itu, berdasarkan SK Menteri LHK, kawasan PIK 2 juga masih berada di dalam kawasan hutan. Hal tersebut memerlukan rekomendasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) dari Menteri ATR/Kepala BPN, berdasarkan UU Cipta Kerja Nomor 6 Tahun 2023 dan Perpres Nomor 58 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Simak dan ikuti terus perkembangan berita dan informasi seputar dunia properti dan bahan bangunan melalui ponsel dan laptop Anda. Pastikan Anda selalu update dengan mengklik koranproperti.com dan google news setiap hari.
Hotline Redaksi 0812 8934 9614