Dalam rangka menyambut awal tahun 2025, pihak pengembang telah menyiapkan proyek baru yaitu klaster premium di kawasan NavaPark, BSD City, Serpong, Tangerang, Banten. Klaster ini dirancang menghadap Botanic Park atau taman Botani.
KoranProperti.com (Serpong) – Harga rumah termahal di daerah Jabodetabek, rekornya masih dipegang kawasan Serpong dan sekitarnya. Sedikitnya ada empat pengembang besar nasional yang rajin menggarap hunian mewah di Serpong yaitu Sinarmas Land, Paramount Land, Summarecon Agung dan Alam Sutera.
Walaupun rumah-rumah mewah itu dibandrol dengan harga yang sangat fantastis dan di luar nalar, tetapi peminatnya tetap saja ada. Bahkan, sejumlah unit hunian dengan harga selangit pun, tetap ludes terjual, pada saat launching perdana.
Contohnya ialah pengembang PT Bumi Parama Wisesa, perusahaan kongsi bersama antara Sinarmas Land dan Hongkong Land. Perusahaan ini siap menyambut kedatangan tahun 2025, dengan mengembangkan dan menjual unit hunian dalam satu proyek, dan harganya sangat mahal. Namun, pengembang tetap optimis proyek hunian mahal ini, bakal laris manis terjual tanpa sisa dalam waktu singkat.
Proyek perumahan yang dikembangkan PT Bumi Parama Wisesa ini, juga sudah mendapat apresiasi dari PropertyGuru Asia Property Awards 2024. Develover ini meraih predikat sebagai pengembangan dengan konsep hijau terbaik atau Best Green Development di Asia.
Direktur PT Bumi Parama Wisesa Denny Ponomban mengatakan, untuk menyambut tahun 2025, pihaknya telah menyiapkan proyek baru yaitu klaster premium di kawasan NavaPark, BSD City, Serpong, Tangerang.
BACA INI:
“Harga rumah premium di proyek ini, kita buka Rp100 miliar per unit. Memang harganya sangat mahal. Oleh karena itu, kita akan fokus dengan harga rumah yang Rp100 miliar ini. Tapi ada juga hunian yang harganya sebesar Rp40 miliaran,” tandas Denny dalam siaran pers yang diterima koranproperti.com, Senin (16/12/2024).

Denny sangat percaya bahwa rumah semahal itu, tetap akan terjual habis karena menurutnya klaster-klaster tersebut, sebelumnya telah berada di NavaPark dan juga sudah laku keras di pasar.
Rumah Ramah Lingkungan
“Klaster Lyndon di NavaPark yang dirilis 24 November 2020 lalu, harganya bikin kita kaget yaitu Rp30 miliar per unit. Tapi faktanya, hunian ini tetap habis terjual,” tandas Denny.
Strategi pemasaran klaster Lyndon memang luar biasa dan bikin geleng-geleng kepala, karena di setiap unit rumah sudah dilengkapi dengan kolam renang pribadi, privasi lift serta penerapan teknologi canggih di dalam rumah alias smart home system.
“Rumah-rumah yang dikembangkan di klaster NavaPark, seperti Lyndon memang sangat mahal, tapi pasarnya memang ada dan unit rumahnya sudah terjual. Buktinya, hunian di klaster ini terjual habis,” ungkap Denny.
Menurut Denny, kini konsumen rumah sudah semakin cerdas. Mereka semakin sadar bahwa membeli rumah yang serba lengkap dan ramah lingkungan merupakan bentuk keberlanjutan.
“Kami membangun NavaPark juga berpedoman pada prinsip-prinsip hijau atau go green, efisien energi, air, serta mengembangkan area ruang terbuka hijau (RTH) sekitar 10 persen,” tuturnya.
BACA INI:
Klaster baru yang akan digarap tahun 2025 mendatang, nantinya akan terhubung langsung dengan Botanic Park yang sudah ditanami tumbuhan sebanyak 1.200 pohon, sehingga kawasan NavaPark akan menghasilkan udara segar yang bisa langsung dihirup para penghuninya.
Botanic Park luasnya 10 hektare. Saat membuat taman ini, perusahaan menggelontorkan dana mencapai Rp1 triliun untuk investasi tanah, dan sekitar Rp30 miliar untuk pembuatan kebun dan fasilitas pendukungnya.

Manajemen NavaPark yakin, untuk berinvestasi dalam jumlah sangat besar di Botanic Park, karena sudah merupakan komitmen pengembang sejak awal untuk memberikan fasilitas benchmark dari konsep higher living.
Botanic Park memiliki tiga konsep besar, Wet Land, zona yang menjadi kawasan habitat burung. Meandering River, zona aktif bagi keluarga di segala usia, dan Serenity Lake, zona tenang dan rileks.
Private Botanic Park juga dibuat khusus bagi penghuni dan sudah dilengkapi dengan CCTV, untuk menjamin keamanan dan aktivitas penghuni, saat mereka berada di dalam taman.
Perlu diketahui, konsep Botanic Park ini terinspirasi dari Bishan Park di negara Singapura yang memang dirancang dua desainer ternama yaitu Ramboll Studio dan Dreseitle dari Jerman.
Simak dan ikuti terus perkembangan berita dan informasi seputar dunia properti dan bahan bangunan melalui ponsel dan laptop Anda. Pastikan Anda selalu update dengan mengklik koranproperti.com dan google news setiap hari.