Sumber pendapatan Lippo Karawaci berasal dari real estate development sebesar Rp2,29 triliun, healthcare Rp5,05 triliun, dan lifestyle Rp652,4 miliar.
KoranProperti.com (Jakarta) – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) Lippo Karawaci, meraih pendapatan tertinggi dalam paruh pertama tahun 2024. Anak perusahaan Lippo Group ini, berhasil membukukan pendapatan neto sebesar Rp7,94 triliun.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat 92 pengembang properti yang terdaftar sahamnya di BEI. Sebanyak 15 emiten properti telah melaporkan keuangannya untuk periode semester I-2024, di papan catat BEI.
Lima Besar Emiten Properti
Berikut ini, koranproperti.com menyusun lima emiten properti yang meraih pendapatan tertinggi dalam semester I-2024.
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berada di urutan pertama dengan raihan pendapatan tertinggi di paruh pertama tahun 2024 sebesar Rp7,94 triliun. Sumber pendapatan Lippo Karawaci berasal dari real estate development sebesar Rp2,29 triliun, healthcare Rp5,05 triliun, dan lifestyle Rp652,4 miliar.

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) masuk di urutan kedua dengan raihan pendapatan sebesar Rp7,35 triliun pada semester I-2024. Pendapatan itu berasal dari segmen penjualan tanah, bangunan dan strata title sebesar Rp6,44 triliun. Sementara itu, untuk segmen sewa Rp468,71 miliar, segmen pengelola gedung Rp189,58 miliar.
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berada di papan ketiga dengan membukukan pendapatan Rp5,67 triliun paruh pertama tahun 2024. Pendapatan itu berasal dari pengembangan properti Rp4,17 triliun, properti investasi Rp1,05 triliun, dan lain-lain senilai Rp444,01 miliar.

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) masuk di level empat dengan mencatat pendapatan sebesar Rp5,03 triliun semester I-2024, Perolehan pendapatan tersebut terdiri dari penjualan neto sebesar Rp3,9 triliun, dan pendapatan usaha Rp1,12 triliun. Adapun raihan dalam segmen penjualan, terdiri dari kaveling, rumah hunian, dan ruko Rp3,57 triliun, apartemen Rp176,1 miliar, serta kantor Rp159,02 miliar.
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) Surabaya, Jawa Timur, berada diurutan kelima, dengan raihan pendapatan bersih Rp3,26 trilliun pada paruh pertama 2024. Recurring revenue Perseroan, dalam periode ini mencapai Rp2,45 trilliun yang terdiri atas pendapatan retail mal sebesar Rp1,68 trilliun, pendapatan office leasing sebesar Rp157 miliar, pendapatan hospitality sebesar Rp609 miliar. Sementara untuk development revenue Perseroan dalam periode semester I-2024 hanya mencapai Rp811 miliar.