Asuransi Smart Home memberikan perlindungan kerusakan rumah, akibat bencana alam atau tindak kejahatan. Asuransi ini menjadi salah satu solusi inovatif untuk perlindungan rumah.
KoranProperti.com (Jakarta) – Fungsi lain dari asuransi smart home adalah dapat difungsikan untuk mengajukan pinjaman ke Bank. Sebagian besar lembaga keuangan, seperti perbankan menjadikan asuransi rumah sebagai syarat untuk mengajukan pinjaman. Dengan asuransi rumah, dana pinjaman dapat segera dicairkan, bila sudah memenuhi syarat dan ketentuan dari perbankan.
Menangkap tingginya permintaan konsumen terhadap rumah, maka peluang bisnis asuransi menjadi lebih menggairahkan. Untuk itulah, baru-baru ini, PT Asuransi Untuk Semua (Tap Insure) dan PT Moladin Finance Indonesia (MOFI) menjalin kerjasama untuk menggarap asuransi berbagai properti, salah satunya asuransi smart home di Indonesia.
Kerja sama ini diharapkan menjadi solusi atas kebutuhan masyarakat, terkait kebutuhan perlindungan properti, seperti rumah dari berbagai risiko yang tidak terduga, secara inklusif dan komprehensif, seperti bencana alam dan tindak kejahatan.
Asuransi smart home yang digarap dua perusahaan ini adalah memberikan perlindungan menyeluruh terhadap bangunan atau hunian Anda yang mencakup kerusakan, kehilangan, dan risiko lainnya.
BACA INI: Monier Luncurkan Dua Sistem Atap Hunian, Meredam Suhu Panas Ruangan
Direktur Teknis Tap Insure Suherman Budi Darmawan menyambut baik kolaborasi Tap Insure dengan MOFI serta menghargai kepercayaan MOFI memilih Tap Insure sebagai penyedia asuransi.
Menurutnya, tantangan utama bisnis asuransi ini adalah rendahnya literasi dan akses asuransi di Indonesia. Karena itu, kolaborasi kedua perusahaan ini diharapkan bisa meningkatkan pemahaman pentingnya asuransi smart home bagi pemilik rumah.
Inovasi Asuransi Smart Home
“Kami terus berupaya untuk mendekatkan produk asuransi dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, mulai dari inovasi jenis produk yang sesuai kebutuhan konsumen (customer centric) dengan biaya premi yang sangat terjangkau,” kata Suherman dalam siaran pers yang diterima koranproperti.com, Jumat (22/11/2024).
Suherman menambahkan, pihaknya juga ingin mengedukasi masyarakat bahwa asuransi smart home itu sangat mudah dalam proses klaimnya. Asuransi di industri properti, sambung Suherman, memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar.
“Namun, tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya melindungi properti mereka dengan solusi perlindungan asuransi, masih tergolong sangat rendah,” katanya.
Suherman membeberkan, sejak tahun 2022 lalu sampai bulan Oktober 2024 ini, Tap Insure sudah membayarkan klaim asuransi kendaraan dan properti mencapai total Rp6 miliar. Sedangkan total jumlah premi yang didapatnya mencapai Rp40 Miliar.
BACA INI: Luncurkan Produk Teknologi Inovatif, Bosch Laser Hijau Tampil di Konstruksi Indonesia 2024
Khusus untuk asuransi kendaraan yang digarap, tidak hanya kendaraan bermesin internal combustion, tapi juga kendaraan listrik.
“Proses klaimnya sebenarnya sama dengan asuransi smart home, yang penting dokumennya. Karena kita digital, tentu lebih simpel. Konsumen melaporkan insiden, kita cukup lihat foto saja. Untuk kerusakan agak berat bisa pakai video call. Kalau kerusakan yang sangat berat baru kita survei,” kata Suherman.
Di tempat yang sama Direktur MOFI Mulyadi menyatakan, kolaborasi ini menyatukan kekuatan kedua perusahaan.

“Moladin adalah multifinance yang berbasis digital. Jadi kerjasama ini sangat bagus karena Tap Insure juga berbasis digital. Misi kita sama-sama ingin memberikan perlindungan dan mengembangkan produk-produk baru demi memberikan keuntungan kepada konsumen,” tandas Mulyadi.
Seperti diketahui, asuransi rumah di sektor properti sudah sangat familiar digunakan pengelola atau pengembang properti nasional. Asuransi smart home adalah produk yang dikeluarkan perusahaan asuransi yang akan memberikan perlindungan terhadap rumah, bila terjadi kerusakan, dalam bentuk pertanggungan ganti rugi.
Berdasarkan laporan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) pada kuartal pertama tahun 2021 lalu, asuransi properti memberikan kontribusi premi sebesar 28,8 persen.
AAUI mencatat asuransi properti naik cukup signifikan menjadi Rp5,99 triliun atau naik sekitar 35,8 persen dari periode yang sama tahun lalu dengan nilai Rp4,41 triliun. AAUI mengungkap bahwa kecenderungan asuransi properti smart home tidak akan turun atau justru bisa bertambah. Hal tersebut dipengaruhi oleh perkembangan aktivitas sektor properti, baik mendirikan properti baru atau melakukan renovasi.
Simak dan ikuti terus perkembangan berita dan informasi seputar dunia properti dan bahan bangunan melalui ponsel dan laptop Anda. Pastikan Anda selalu update dengan mengklik koranproperti.com dan google news setiap hari.