Milenial mendominasi pasar properti tahun 2024. Mereka cenderung memilih dan membeli rumah dengan harga menengah ke bawah (Rp200 sampai Rp600 jutaan). Pilihan utama mereka adalah rumah tipe 36 yang berlokasi di Bogor, dan Bekasi.
KoranProperti.com (Jakarta) – Harga rumah Rp600 jutaan ke bawah (minimal Rp200 jutaan) dibutuhkan milenial. Mereka tidak lagi memilih daerah Depok, Sentul dan Serpong, karena hunian di area ini harganya tinggi. Milenial lebih cenderung memilih kota Bogor sebagai prioritas utama, disusul Bekasi.
Berdasarkan hasil riset 99 Group, sejak tahun 2022 hingga semester I 2023, sebanyak 64,4 persen milenial dan Gen Z 64,6 persen, memilih membeli rumah dibandingkan dengan jenis properti lainnya seperti, tanah, apartemen, dan rumah toko (ruko).
Di sisi lain, CEO dan Co-founder Pinhome Dayu Dara Permata mengungkapkan, pasar properti di Indonesia menunjukkan ketahanan di kuartal pertama tahun 2024, karena didorong oleh kuatnya permintaan pembeli rumah pertama dari milenial, terutama pada segmen rumah terjangkau (Rp200 sampai Rp600 jutaan).
Menurut Dara, data terbaru yang mereka miliki menunjukkan 55 persen transaksi properti, dilakukan milenial. Hal ini menunjukan peran penting generasi muda dalam menggerakkan pasar properti, terutama di tengah dinamika pergeseran minat ke wilayah berkembang, seperti Bogor dan Bekasi.
Temuan Pinhome mengungkapkan, bagaimana milenial mendominasi pasar properti. Milenial lebih memilih rumah dengan harga menengah ke bawah yaitu mulai dari Rp200 jutaan sampai Rp600 jutaan. Rumah yang menjadi pilihan utama mereka adalah tipe 36 yang berlokasi di Bogor, dan Bekasi.
Insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), juga menjadi alasan penting yang membentuk lanskap pasar properti pada kuartal pertama tahun 2024.
Peningkatan KPR Kelas Menengah
Sementara itu, dari laporan hasil riset 99 Group menyebutkan, kenaikan penjualan rumah tipe besar sebanyak 9,89 persen dan tipe kecil 22,48 persen. Data ini menunjukan, daya beli masyarakat, khususnya milenial sangat positif, terhadap kebutuhan hunian tempat tinggal.

Sedangkan menurut Head of Commercial Underwriting Allianz Utama Indonesia Datien Widyastuti, asuransi properti juga menjadi salah satu faktor yang mendasari milenial membeli rumah. Dampaknya ialah terjadi pertumbuhan signifikan dalam asuransi properti hunian.
Selain itu, pertumbuhan properti juga disebabkan karena adanya peningkatan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk kelas menengah. Hal inilah yang mendorong milenial mampu membeli rumah, tetapi masih dalam batas kategori rumah dengan harga menengah ke bawah (Rp200 sampai Rp600 jutaan).
Presiden Direktur Allianz Utama Indonesia Sunadi menyatakan, banyak milenial yang telah mapan dari segi finansial dan melek investasi properti. Hal ini, menjadi peluang besar bagi pertumbuhan asuransi properti, sekaligus meningkatkan pertumbuhan rumah kelas menengah ke bawah.