Tahun 2024 ini, sektor properti Indonesia diproyeksikan masih akan tumbuh seiring semakin membaiknya perekonomian nasional. Nilai investasi di sektor properti pada paruh pertama tahun 2024 mencapai Rp29,4 triliun, tumbuh 6 persen dari periode yang sama pada tahun lalu.
KoranProperti.com (Jakarta) – Transparansi investasi properti (real estate) merupakan bentuk keberlanjutan, bersamaan dengan adanya pengadopsian teknologi Artificial Intelligence (AI). Menurut laporan JLL tahun 2022 lalu, Eropa menjadi kawasan yang paling transparan dalam menginformasikan pasar properti komersial. Negara-negara lain yang juga menerapkan transparansi investasi, diantaranya Amerika Serikat, Kanada, Prancis, dan Australia. Indonesia masuk dalam kategori semi-transparan dan menempati peringkat ke 40 dunia dengan indeks transparansi sebesar 2,81.
Negara-negara teratas dalam hal transparansi properti, telah berhasil menarik lebih dari US$ 1,2 triliun dalam investasi properti komersial selama dua tahun terakhir, mewakili lebih dari 80 persen dari total global.
Untuk kawasan Asia, India adalah negara dengan peningkatan transparansi tertinggi dalam hal cakupan dan kualitas data di sektor properti. Jepang, Australia, kota-kota di China, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi juga mengalami kemajuan yang sama dalam hal peningkatan transparansi di tahun 2024.
Sedangkan Singapura masuk dalam kelompok ‘Highly Transparent’ untuk pertama kalinya, karena fokus terhadap keberlanjutan (sustainability) dan layanan digital.
Tahun 2024 ini, Indonesia masuk dalam kategori semi-transparan dan menempati peringkat ke 40 dunia dengan indeks transparansi sebesar 2,81. Indonesia masih unggul diatas Filipina dan Vietnam. Sedangkan posisi Thailand dan Malaysia berada diatas Indonesia.

Kepercayaan Investor Properti
Seperti diketahui, di tahun 2024 sektor properti Indonesia diproyeksikan masih akan tumbuh seiring semakin membaiknya perekonomian nasional. Nilai investasi di sektor properti pada paruh pertama tahun 2024 mencapai Rp29,4 triliun, tumbuh 6 persen dari periode yang sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan investor terhadap sektor properti Indonesia masih tinggi.
“Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif stabil dan tingkat kepercayaan investor yang tinggi, sektor properti di Indonesia mencerminkan harapan akan tingkat transparansi yang lebih baik di masa mendatang,” ujar Farazia Basarah, Country Head, JLL Indonesia.
Sementara itu, CEO Capital Markets JLL Richard Bloxam menegaskan, di masa mendatang, faktor pendorong tambahan seperti kecerdasan buatan dan standar kewajiban dan pelaporan keberlanjutan akan mendorong investor untuk mencari transparansi yang lebih besar.

“Negara-negara dengan harga dan fundamental yang transparan, terutama di berbagai sektor dan subsektor, akan memimpin pemulihan likuiditas properti,” kata Brian Klinksiek, Global Head of Research and Strategy LaSalle Investment Management.
Indeks Transparansi Real Estate Global (Global Real Estate Transparency Index/GRETI) JLL dan LaSalle yang diterbitkan setiap dua tahun merupakan benchmark transparansi pasar bagi investor properti, pengembang, dan penghuni korporat.
Indeks ini mengevaluasi lingkungan hukum dan peraturan, mekanisme penegakan hukum, dan ketersediaan data, serta memberikan perbandingan global kondisi operasi di berbagai wilayah geografis.