Dalam satu periode kepemimpinan Prabowo, akan terbangun sebanyak 15 juta unit rumah. Anggaran Kementerian Perumahan ini, diharapkan dapat mendorong dan mengembangkan UMKM, sekaligus menciptakan middle class atau kelas menengah baru.
KoranProperti.com (Jakarta) – Anggaran Kementerian Perumahan Kabinet Prabowo Subianto sebesar Rp51 triliun. Sebelumnya diberitakan, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2025, sebesar Rp53 triliun.
Rencananya, anggaran ini akan dipakai untuk program 3 juta rumah per tahun yang dicanangkan Prabowo dengan rincian, pembangunan 1 juta rumah (dalam bentuk apartemen) di perkotaan dan 2 juta rumah di perdesaan. Untuk menjalankan program ini, konglomerat dilarang membangun 2 juta unit rumah di pedesaan.
PENTING DIBACA:
Prabowo Bakal Hapus Pajak Properti, REI: Ada Kendala di Pemerintah Daerah
“Pembangunan 2 juta unit rumah di pedesaan akan dipercayakan kepada UMKM, koperasi dan BUMDES,” tegas Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Hashim Djojohadikusumo di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, Kamis (17/10/2024).

Hashim mengatakan, dalam satu periode kepemimpinan Prabowo, akan terbangun sebanyak 15 juta unit rumah. Dia percaya bahwa anggaran Kementerian Perumahan ini akan dapat mendorong dan mengembangkan UMKM, sekaligus menciptakan middle class atau kelas menengah baru.
Apartemen Untuk Pedagang Pasar
Selain itu, tambah Hashim, apartemen yang dibangun di perkotaan akan dinikmati pedagang pasar, yaitu antara 1 sampai 3 lantai di setiap hunian pasar Jaya. Fasilitas yang disediakan dalam apartemen itu, diantaranya adalah sarana air bersih, listrik, AC dan internet.

“Ini merupakan komitmen dari Prabowo untuk mengurangi tempat kumuh di perkotaan,” tandas Hashim sambil menambahkan bahwa rencananya akan dibangun 193 tower atau complex tower di Jakarta.
PENTING DIBACA: Program 3 Juta Rumah Prabowo, Pendanaan Jadi Problem Utama
Hashim juga memaparkan, bila setiap pasar Jaya bisa menampung 1.000 unit apartemen, itu berarti 153.000 keluarga bisa menikmati hunian yang layak dan baik.
Untuk merealisasikan pembangunan 1 juta apartemen di perkotaan, Hashim mengungkapkan, pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah daerah, salah satunya dengan Pasar Jaya untuk wilayah DKI Jakarta.
Selain itu, Hashim juga melakukan diskusi dengan para pemangku kepentingan, diantaranya Bank BTN, Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, Anindya N. Bakrie, Perumnas (persero), REI, dan SMF.
Simak dan ikuti terus perkembangan berita dan informasi seputar dunia properti dan bahan bangunan melalui ponsel dan laptop Anda. Pastikan Anda selalu update dengan mengklik koranproperti.com dan google news setiap hari.