Pelatihan berkelanjutan dan link and match antara dunia pendidikan dan industri menjadi sangat penting dalam membangun kapabilitas sumber daya manusia (SDM) yang adaptif terhadap digital construction (konstruksi digital).
KoranProperti.com (Jakarta) – PT Hutama Karya (Persero) menggarap rumah susun (rusun) Aparatur Sipil Negara (ASN) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur dengan menerapkan teknologi Mastering Profit in Construction Phase (MPCP).
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Hutama Karya Adjib Al Hakim menegaskan, knowledge management (manajemen pengetahuan) menjadi sangat penting dalam mendorong integrasi teknologi dan inovasi jasa konstruksi.
“Teknologi ini, tidak hanya mencakup penciptaan dan penyimpanan pengetahuan, tetapi juga memastikan transfer dan pemanfaatan pengetahuan secara efektif di seluruh siklus proyek,” umbar Adjib dalam siaran pers yang diterima koranproperti.com, Sabtu (17/5/2025).
Penerapan teknologi MPCP ini membuat PT Hutama Karya berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi Building Information Modelling (BIM) 5 untuk kategori “Mastering Profit in Construction Phase”.
“Proyek Rumah Susun (Rusun) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) 2 ini dilaksanakan di West Residence, (IKN) dengan mengutamakan sisi Architecture, Engineering, Construction (AEC) Connect Day 2025,” tandas Adjib.
Menurutnya, pelatihan berkelanjutan dan link and match antara dunia pendidikan dan industri menjadi sangat penting dalam membangun kapabilitas sumber daya manusia (SDM) yang adaptif terhadap digital construction (konstruksi digital).
BACA INI: Ini ‘Penyakit’ Penyebab Gagalnya Program 3 Juta Rumah, Menteri PKP Wajib Tahu…!!!
Pengembangan kompetensi, papar Adjib, bukan hanya sekadar aktivitas pendukung melainkan pondasi strategis dalam mewujudkan transformasi digital dan menciptakan inovasi berkelanjutan.
“Pencapaian ini tidak lepas dari komitmen perusahaan dalam meningkatkan daya saing melalui transformasi digital dan penguatan kompetensi SDM, khususnya melalui pelatihan di bidang Building Information Modeling (BIM) dan teknologi konstruksi terkini,” pungkasnya.
Lebih jauh Adjib mengungkapkan, Hutama Karya secara konsisten membekali karyawan dengan pelatihan relevan di bidang BIM dan teknologi konstruksi, agar mampu menjawab tantangan industri yang semakin dinamis dan memperkuat posisi perusahaan.
Selain itu, Adjib menandaskan, rusun ASN 2 menjadi contoh nyata transformasi digital konstruksi nasional melalui penerapan teknologi Building Information Modeling (BIM) 5D oleh Hutama Karya.
Komitmen Sesuai Asta Cita
“Implementasi software Cubicost dalam proyek ini memberikan manfaat signifikan, di antaranya otomatisasi perhitungan 85 sampai 90 persen item atau elemen pekerjaan pada struktur, arsitektur, dan MEP, sehingga proses menjadi jauh lebih mudah dan efisien,” tambahnya.
Dari sisi akurasi, lanjut Adjib, penggunaan Cubicost meningkatkan ketepatan estimasi 90 hingga 95 persen, karena mengurangi potensi human error dan mengotomatisasi pengambilan data kuantitatif langsung dari model desain.

Durasi perhitungan kuantitas dan estimasi biaya, menurut Adjib, biasanya memakan waktu 7 sampai 14 hari secara manual, kini dapat dipangkas menjadi hanya 1 sampai 3 hari. Sehingga, proses pengerjaan proyek menjadi 75 sampai 80 persen lebih cepat.
“Inovasi ini tidak hanya mengoptimalkan perencanaan biaya dan pengendalian material, tetapi juga mempercepat waktu pengerjaan proyek secara signifikan, sekaligus memastikan hasil pekerjaan lebih akurat dan efisien,” ujar Adjib.
Seperti diketahui, mengawali 2025 ini, PT Hutama Karya (Persero) berkomitmen untuk melanjutkan sejumlah proyek infrastruktur penting yang sejalan dengan visi Asta Cita, pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang infrastruktur, Hutama Karya akan fokus pada tiga peran penting dalam lima tahun ke depan yaitu mendukung ekonomi kerakyatan, pembangunan berkelanjutan melalui proyek strategis nasional, serta memberikan kontribusi terhadap negara.
Dalam kesempatan berbeda, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pembangunan infrastruktur hadir pada poin Asta Cita ketiga. BUMN infrastruktur memastikan akan dapat menyelesaikan sejumlah proyek strategis, utamanya di bidang ketahanan pangan dan konektivitas.
BACA INI: Daya Beli Masyarakat Tertekan, Harga Rumah Subsidi Berpotensi Dikaji Ulang
“Harapannya, infrastruktur yang dibangun akan dapat menurunkan biaya logistik,” kata Erick.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum juga telah menyusun program Quick Wins Pembangunan Infrastruktur untuk dilaksanakan secara sistematis dan terpadu.
Adapun program Quick Wins itu di antaranya pembangunan IKN, konektivitas (jalan dan jembatan), NCICD (National Capital Integrated Coastal Development), pasar rakyat, air minum, sanitasi/air limbah, persampahan, sarana olahraga, sarana kesehatan, dan penataan kawasan (pariwisata, industri, area pengungsian).
“Kita akan melakukan dukungan ketahanan pangan melalui pembangunan bendungan/waduk, rehabilitasi jaringan irigasi, serta pembangunan jalan dan jembatan untuk mendukung sentra pangan termasuk Food Estate di daerah Kalteng, Merauke Papua Selatan, NTT, dan lain lain,” ujar Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo.
Pada bagian akhir, Adjib menyampaikan, saat ini Hutama Karya sedang merampungkan sejumlah pembangunan bendungan dan jaringan irigasi. Pertama, Bendungan Way Apu Paket 2 di Maluku dengan target selesai Triwulan III 2025, kedua adalah Bendungan Bulango Ulu Paket 1 di Gorontalo, dan ketiga yaitu Bendungan Tiga Dihaji Paket 1 di Sumatera Selatan dengan target rampung akhir 2025.
Terkait dukungan terhadap ketahanan pangan, Hutama Karya juga terlibat dalam proyek pengembangan kawasan lumbung pangan baru di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah dengan menggarap bagian Jaringan Irigasi Rawa senilai Rp738 miliar yang telah rampung pada awal Januari tahun 2023 lalu.
“Bila proyek ketahanan pangan yang dibangun Hutama Karya rampung di semua daerah, maka akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat mulai dari mengairi lebih dari 41 ribu hektare daerah irigasi bagi lahan pertanian, terutama di wilayah timur dan barat Indonesia.
“Kami memastikan seluruh proyek garapan Hutama Karya yang mendukung Asta Cita tersebut tidak hanya rampung tepat waktu, namun juga tepat mutu,” tutup Adjib.
Simak dan ikuti terus perkembangan berita dan informasi seputar dunia properti dan bahan bangunan melalui ponsel dan laptop Anda. Pastikan Anda selalu update dengan mengklik koranproperti.com dan google news setiap hari.
Hotline Redaksi (WA) 0812 8934 9614