Situasi ekonomi yang semakin kondusif dan tingginya perhatian pemerintah terhadap sektor perumahan, menjadi salah satu katalis pertumbuhan industri properti.
KoranProperti.com (Tangerang) – Pencapaian prapenjualan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) sepanjang tahun 2024 lalu, tembus Rp9,72 triliun. Pencapaian ini diyakini akan memberikan angin segar bagi pertumbuhan sektor properti di tahun 2025.
Angka ini melampaui target, sekaligus mencerminkan pertumbuhan sebesar 2 persen dibandingkan dengan realisasi prapenjualan tahun 2023 lalu yang hanya sebesar Rp9,50 triliun.
Hal itu terungkap dalam Sinar Mas Land Property Outlook 2025 bertema ‘Real Estate Resilience in The Age of Dynamic Markets’, yang belangsung, Kamis 6 Maret 2025, di Digital Experience Center, Green Office Park (GOP), BSD City, Tangerang, Banten.
Dalam gelaran itu, hadir Deputy Group CEO Strategic Development & Assets Sinar Mas Land Herry Hendarta, Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) Hermawan Wijaya, Chief of Corporate Sales and Marketing Sinar Mas Land Dian Asmahani, dan Head Research Department Colliers Indonesia Ferry Salanto.
Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) Hermawan Wijaya mengatakan, pihaknya selalu berkomitmen menjaga pertumbuhan prapenjualan dengan terus melanjutkan lokasi pengembangan proyek yang tersebar di sejumlah kota besar di Indonesia yaitu Jabodetabek, Medan, Surabaya, Semarang, dan Balikpapan.
Menurut Hermawan situasi ekonomi yang semakin kondusif dan tingginya perhatian pemerintah terhadap sektor perumahan, menjadi salah satu katalis pertumbuhan industri properti.
“Kami sangat optimistis bahwa tahun ini, industri properti akan terus meningkat,” tandas Hermawan yakin.
BACA INI: NavaPark Business Suites Hadir di BSD City, Kawasan ‘Cuan’ Bagi Pebisnis Ritel
Dalam kesempatan itu Hermawan memaparkan, dari total prapenjualan tahun 2024 lalu, segmen residensial memberikan kontribusi tinggi yaitu sebesar Rp5,40 triliun atau 56 persen dari total prapenjualan.
“Di tahun 2025 ini, PT Bumi Serpong Damai menargetkan prapenjualan sebesar Rp10 triliun. Untuk memenuhi target penjualan itu, Sinar Mas land (SML) telah menyiapkan sejumlah strategi agar masyarakat berinvestasi dan membeli properti,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima koranproperti.com, Minggu (9/3/2025).

Di tempat yang sama, Deputy Group CEO Strategic Development & Assets Sinar Mas Land Herry Hendarta mengungkapkan, ekspansi bisnis merupakan kunci bagi Sinar Mas Land dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berkembang.
Kolaborasi Strategis Mitra Pengembang
“Kami selalu mengedepankan strategi inovatif dalam pengembangan properti, serta melakukan diversifikasi portofolio dengan memperluas land bank melalui akuisisi dan kolaborasi strategis bersama mitra pengembang,” ungkap Herry.
Herry menjelaskan, Sinar Mas Land masih melihat potensi besar dalam pengembangan proyek residensial di berbagai lokasi di luar BSD City, termasuk produk dengan harga di kisaran Rp1 miliar yang berada di kawasan Bogor dan sekitarnya.
“Kami berkomitmen untuk menghadirkan hunian dan kawasan komersial yang lebih ramah lingkungan, tidak hanya di BSD City, tetapi juga di seluruh township yang dikembangkan Sinar Mas Land,” tukas Herry.
BACA INI: Pegiat Kuliner Wajib Tahu, Experimental Resto Ada di Apartemen Upper West BSD City
Sementara itu, Chief of Corporate Sales and Marketing Sinar Mas Land Dian Asmahani menambahkan, tren hunian semakin dinamis dengan meningkatnya minat terhadap hunian berkualitas, green living, dan smart home yang berfokus pada efisiensi serta keberlanjutan.
“Generasi muda menjadi target pasar utama yang mendorong strategi pemasaran menjadi lebih adaptif. Digital marketing berperan sangat penting dalam menarik calon pembeli. Untuk itu, kami menghadirkan The Hub di kawasan premium dan strategis, seperti di Rasuna Said, Jakarta Selatan,” ucap Dian.
Pada bagian akhir, Head Research Department Colliers Indonesia Ferry Salanto membeberkan bahwa pertumbuhan properti tahun ini, akan diwarnai tren-tren baru yang beradaptasi dengan dinamika pasar, terutama hunian berbasis green living, kawasan mixed-use, kawasan industri berbasis data center serta properti logistik yang terus berkembang.
“Kebijakan fiskal dan moneter tahun 2025 ini, akan berpengaruh signifikan terhadap industri properti. Keputusan Pemerintah memberi insentif PPN DTP hingga 31 Desember 2025, menjadi salah satu pendorong utama untuk menjaga agar sektor properti tetap bertumbuh,” tutup Ferry.
Simak dan ikuti terus perkembangan berita dan informasi seputar dunia properti dan bahan bangunan melalui ponsel dan laptop Anda. Pastikan Anda selalu update dengan mengklik koranproperti.com dan google news setiap hari.
Hotline Redaksi (WA) 0812 8934 9614