Di tengah pro-kontra PSN PIK 2 yang mendapat sorotan publik, PT Bangun Kosambi Sukses (BKS) dengan kode emiten CBDK Tbk, anak usaha bos besar Agung Sedayu Group (ASG) Aguan bersama Salim Group, melakukan penggalangan dana sebesar Rp2,3 triliun melalui rights issue dan private placement di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penggalangan dana ini bertujuan untuk membangun Nusantara International Convention and Exhibition (NICE).
KoranProperti.com (Jakarta) – Polemik Proyek Strategis Nasional (PSN) Tropical Coastland di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 sampai saat ini masih terus berlangsung. Manajemen PT Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) Tbk tak terpengaruh. Sampai sekarang pembangunan dan pengembangan PIK 2 tetap terus berlanjut sesuai rencana. Sidang tahap kedua, terkait kasus PSN PIK 2 juga masih berproses dan belum ada ketetapan hukum yang inkrah.
Namun, di tengah-tengah pro-kontra kasus PSN PIK 2, PT Bangun Kosambi Sukses (CBDK) Tbk, anak usaha bos besar ASG Aguan bersama Salim Group, melakukan penggalangan dana sebesar Rp2,3 triliun untuk membangun Nusantara International Convention and Exhibition (NICE) yang merupakan bagian dari Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibition (MICE) dalam melengkapi ekosistem CBD PIK 2.
Saat ini PANI fokus dalam pengembangan properti di PIK 2 seperti pengembangan MICE yang akan dilakukan CBDK Tbk. PANI menggalang dana sebesar Rp2,3 triliun melalui rights issue dan private placement dalam rangka untuk meningkatkan kepemilikan lahannya menjadi 1.876 hektare.
Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christopher Rusli, dalam siaran pers yang diterima koranproperti.com, Selasa (14/1/2025) mengatakan, meskipun ada penambahan, luas lahan ini masih di bawah potensi 6.000 hektare di PIK 2. “Strategi pemasaran PANI sangat efektif untuk menjaga permintaan dan mendukung harga premium,” ujar Christopher.
Seperti diketahui, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) telah resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (13/1/2025). Pada perdagangan perdana, saham CBDK menyentuh auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 25 persen ke posisi 5.075.

Pengembangan CBD PIK 2
Dalam IPO, CBDk Tbk menawarkan 556,89 juta saham dengan harga Rp4.060 per saham. Dengan demikian, perseroan mengantongi Rp2,3 triliun dari IPO, menjadi yang terbesar tahun ini. Berdasarkan data E-IPO, terdapat oversubscribed sekitar 344,28 kali, dengan sekitar 168.874 investor yang berpartisipasi dalam penawaran saham ini.
Presiden Direktur PT Bangun Kosambi Sukses Tbk Steven Kusumo mengatakan, tujuan utama IPO CBDK untuk menghimpun dana dari masyarakat agar pengembangan CBD PIK 2 berjalan cepat, khususnya dalam membangun Nusantara International Convention and Exhibition (NICE) yang merupakan bagian dari Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibition (MICE) untuk melengkapi ekosistem CBD PIK 2.
“NICE dibangun dan dirancang sebagai elemen strategis yang melengkapi ekosistem CBD PIK 2 dengan bertambahnya area pusat konvensi dan pameran sekitar 120.000 meter persegi. Proyek ini diharapkan beroperasi bulan September 2025,” kata Steven.
Sementara itu, Direktur PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) David Agus, sebagai underwriter dalam IPO CBDK menjelaskan, kinerja keuangan CBDK yang kuat disertai dengan potensi dari proyek- proyek yang dikerjakan CBDK di masa mendatang, sangat mendukung keputusan CBDK untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“CBDK akan terus berkembang dan memiliki peluang yang besar di masa mendatang. NICE yang sedang dibangun juga akan menjadi penunjang bagi area CBD PIK 2 yang telah dimiliki CBDK,” ujar David.
BACA INI: Sidang Kedua: Bos Besar ASG Aguan Dituntut Rp612 Triliun, Stop PSN PIK 2
Penggunaan dana IPO ini akan dipakai CBDK untuk melakukan penyertaan saham terhadap PT Industri Pameran Nusantara (IPN). Anak usaha CBDK ini juga memiliki proyek lain, yaitu Rukan Petak Sembilan, Rukan Milenial, Ruko Little Siam, Rumah Milenial, Permata Hijau Residence, Rukan Asia Afrika, dan Bizpark PIK 2 yang saat ini menjadi daya tarik di PIK 2.
Selain itu, CBDK juga memiliki sejunlah produk unggulan yang dijual dengan inovasi tematik, seperti konsep CBD PIK 2 yang dilengkapi dengan area perkantoran, yaitu Menara Syariah, SOHO The Bund, SOHO Manhattan, Manhattan Residence, dan SOHO Wallstreet.
Perseroan ini didirikan tahun 2000 lalu. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembangunan perumahan (real estate), yang mencakup usaha pembelian, penjualan, persewaan dan pengoperasian real estat, baik yang dimiliki sendiri maupun disewa, seperti bangunan apartemen, bangunan hunian dan bangunan non hunian (seperti fasilitas penyimpanan/gudang, mall, pusat perbelanjaan dan lainnya).
Selain itu, perseroan juga mengembangkan rumah dan flat atau apartemen dengan atau tanpa perabotan untuk digunakan secara permanen, baik dalam bentuk penjualan maupun penyewaan bulanan atau tahunan.
Saat ini, kegiatan usaha perseroan sedang fokus kepada pengembangan real estate di kawasan Tangerang. Pada periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2024 lalu, pendapatan perseroan yang mayoritas berasal dari real estate mewakili lebih dari 99 persen total pendapatan neto konsolidasian perseroan.
Simak dan ikuti terus perkembangan berita dan informasi seputar dunia properti dan bahan bangunan melalui ponsel dan laptop Anda. Pastikan Anda selalu update dengan mengklik koranproperti.com dan google news setiap hari.
Hotline Redaksi 0812 8934 9614