Berisik soal rumah gratis semakin tidak jelas. Sebenarnya, untuk siapa dan bagaimana kelanjutannya? DPR RI sebut cuma mimpi indah. Sedangkan rakyat miskin dan MBR terus terabaikan.
KoranProperti.com (Jakarta) – Gembar-gembor rumah rakyat gratis yang diucapkan Menteri PKP Maruarar Sirait semakin tidak jelas, tapi terus berisik. Ditambah lagi dengan penyataan terbuka Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo yang menyatakan bahwa bantuan 1 juta unit rumah dari Qatar tidak gratis alias dijual.
Lantas pertanyaannya ialah program 3 juta rumah Presiden Prabowo Subianto untuk siapa dan bagaimana kelanjutannya? Rakyat miskin dan MBR, tampaknya semakin terabaikan.
Melihat fenomena kabar rumah gratis yang simpang siur dan semakin tidak jelas ini, koranproperti.com mencoba menggali informasi dari sejumlah masyarakat.
Salah satu pedagang sayur di Pasar Tradisional Ciledug, Budianto yang ditemui mengatakan, dia sangat antusias mendengar informasi adanya program rumah gratis buat rakyat. Namun harapan itu akhirnya sirna, ketika dia mengetahui bahwa tidak ada rumah gratis, dan kalau pun ada rumah gratis, tapi pakai syarat tertentu.
“Orang kecil kayak saya mau punya rumah gratis dari pemerintah, paling berharap doang, akhirnya tetap aja ngontrak. Rumah gratis kok pake syarat,” ujar Budianto nyantai.
Senada dengan Budianto, pedagang ikan di pinggir jalan kawasan Pondok Aren Sadiman juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya ngak mungkin ada rumah gratis, mau punya rumah tetap saja harus mengeluarkan duit walaupun kecil.
“Ngak mungkin ada rumah gratis. Masyarakat kayak saya, tetap harus punya duit untuk beli rumah, walau jumlahnya kecil. saya juga bingung, mau punya rumah gratis, tapi ada syaratnya. Terserah pemerintah ajalah,” keluh Sadiman.
Sementara itu, Andika sales freelance kartu perdana ponsel juga kecewa karena semangatnya untuk mendapatkan rumah gratis sudah terkubur, lantaran untuk mendapatkan rumah gratis harus memenuhi persyaratan tertentu.

“Jujur saja saya butuh rumah, tapi kalo ada syaratnya saya ngak bisa penuhin, karena saya tidak punya gaji pokok dan hanya dapat uang komisi dari pekerjaan saya,” tukas Andika.
Tidak Ada Rumah Gratis
Seperti sudah diberitakan sejumlah media, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan, Hashim Djojohadikusumo menegaskan, perumahan yang akan dibangun melalui investasi negara Qatar bukan merupakan rumah gratis, melainkan akan dijual kepada masyarakat. Proses penjualan ini direncanakan akan melibatkan sejumlah perbankan milik negara.
“Bukan rumah gratis. Nanti orang harus membayar. dalam pelaksanaannya akan ada kerja sama dengan perbankan, seperti BTN, BRI,” ungkap Hashim di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Senin lalu (20/01).
Jauh hari sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Perumahan (PKP) Maruarar Sirait sudah berisik akan memberikan rumah gratis buat rakyat, dan mengatakan bahwa rumah gratis ini akan dibangun oleh para konglomerat dengan menggunakan dana filtropi atau dana CSR.
Namun, Menteri Ara menyebut tidak semua masyarakat bisa mendapatkan rumah gratis. Tentu saja, ada syarat dan kriteria-kriteria khusus bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah gratis. Sayangnya, hingga saat ini, Menteri PKP tidak menyebutkan secara gamblang syarat atau kriteria khusus untuk mendapatkan rumah gratis tersebut.
BACA INI: Menteri PKP Jangan Cuma Janji Doang, Pembangunan Rumah 2024 Terhambat Gegara Ini…!!!
Sebelumnya, Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDIP Yasti Soepredjo dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Kementerian PKP di Kompleks Parlemen, belum lama ini menegaskan, Menteri PKP Maruarar Sirait hanya terbuai mimpi-mimpi indah yang sulit diwujudkan, terkait program 3 juta rumah dan rumah gratis.
“Program 3 juta rumah sebagai program andalan Presiden Prabowo tidak memiliki data yang jelas. Tetapi faktanya, ternyata sampai hari ini Pak Ara hanya mimpi indah belaka,” ujar Yasti sambil menambahkan, Menteri Ara selalu membawa-bawa kelompok pengusaha ‘naga’ untuk mewujudkan mimpi 3 juta rumah.
Sementara itu, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus pernah mengungkapkan bahwa rancangan kerja program 3 juta rumah belum sepenuhnya disampaikan kepada Parlemen.
“Soal program 3 juta rumah ini, saya minta Menteri PKP untuk menjelaskan, terkait penggunaan anggaran program 3 juta rumah ini,” tandas Lasarus.
Simak dan ikuti terus perkembangan berita dan informasi seputar dunia properti dan bahan bangunan melalui ponsel dan laptop Anda. Pastikan Anda selalu update dengan mengklik koranproperti.com dan google news setiap hari.