Pembangunan jalan tol ini bertujuan untuk mengembangkan kawasan Kabupaten Tangerang bagian Utara. Selain itu, juga sebagai upaya dalam mendukung kelancaran lalu lintas kendaraan di Provinsi Banten dan Provinsi DKI Jakarta.
KoranProperti.com (Jakarta) – PT Agung Sedayu Group (ASG) Tbk, perusahaan properti raksasa milik konglomerat ‘kelas berat’ Sugianto Kusuma alias Aguan mempercepat pembangunan dan pengoperasian tol PIK 2. Adanya polemik seputar PSN PIK 2, ternyata tidak berpengaruh terhadap pembangunan jalan tol ini.
Penyelesaian sekaligus pengoprasian tol ini, rencananya akan dilaksanakan pada Semester 1 tahun 2025, dengan membuka dua jalur yaitu jalur keluar PIK 2 menuju arah tol dalam kota dan jalur masuk ke PIK 2 dari arah Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Selanjutnya, pada Semester 2 tahun 2025, akan dioperasikan juga jalur masuk PIK 2 dari arah tol dalam kota dan jalur keluar PIK 2 yang langsung menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Pembangunan jalan tol PIK 2 yang menghubungkan Kamal-Teluknaga-Rajeg-Balaraja (Kataraja) sepanjang 38,6 km tersebut, terhubung dengan tol Soedijatmo menuju Balaraja.
BACA INI: Polemik PSN PIK 2 Masih Berlangsung, Anak Usaha ASG Galang Dana Rp2,3 Triliun Buat Bangun NICE
Seperti diberitakan sejumlah media sebelumnya, Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kabupaten Tangerang Hendri Hermawan menyebut, progres pembangunan jalan tol itu sedang dalam tahap penyelesaian pembangunan seksi I PIK 2-Kosambi, yang menghubungkan PIK dengan Bandara Soekarno-Hatta.
“Rute jalan tol ini terintegrasi ke tol Sedyatmo yang terhubung langsung dengan Bandara Soekarno-Hatta,” kata Hendri.
Pembangunan jalan tol ini, bertujuan untuk mengembangkan kawasan Kabupaten Tangerang bagian Utara. Selain itu, juga sebagai upaya dalam mendukung kelancaran lalu lintas kendaraan di Provinsi Banten dan Provinsi DKI Jakarta.
Ruas jalan tol yang sedang dikebut penyelesaiannya ini, dibangun konsorsium PT Duta Graha Raya yang mayoritas kepemilikan sahamnya digenggam Agung Sedayu dengan porsi mencapai 99 persen. Sisanya, sebesar 1 persen dipegang PT Kukuh Mandiri Lestari yang merupakan perusahaan yang berada di bawah payung Agung Sedayu dan Salim Group dengan porsi kepemilikan 50:50.
Gelaran ASG Expo 2025
Dalam kesempatan ASG Expo 2025 yang digelar di Signature Gallery CBD PIK 2, Jakarta, Sales and Marketing Director PIK 2 Lucia Aditjakra mengatakan, ASG Expo 2025 tidak hanya menawarkan solusi properti masa depan dengan konsep ecoliving, tetapi juga ikut melestarikan kebudayaan asli Indonesia.

“Dalam pameran ASG Expo 2025 ini, kami memakai tema ‘Berkarya Membangun Bangsa, Menyatukan Keberagaman’,” tukas Lucia.
Lucia juga menuturkan, tema itu diwujudkan melalui sentuhan Wastra Nusantara dalam desain dekorasi pameran. ASG Expo 2025 berlangsung sejak tanggal 14 sampai 23 Februari 2025 mendatang, dengan menyajikan berbagai acara hiburan, seperti talkshow tren properti, pelestarian budaya, dan konsep ecoliving.
BACA INI: Pagar Laut Jilid 2: Negara VS Korporasi, Bos Besar ASG Aguan Nyantai, Pejabat Ini Panik…!!!
Selain itu, ada lomba Fashion Show Baju Nusantara, One Day Recruitment untuk umum dan warga sekitar PIK 2, PIK Tourism Board Launching Ceremony, Lomba Tarian Daerah dan Lomba Menyanyi Lagu Daerah.
Ada juga penampilan Angklung Saung Udjo, Penampilan artis seperti Novia Bachmid dan Vera Anastasia serta Kegiatan CSR dan Funwalk 5K.
“Sebagai bentuk kepedulian sosial, ASG juga menggelar kegiatan CSR dengan mengundang lebih dari 100 anak untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas,” tandas Lucia.
ASG Expo 2025, tambah Lucia juga menjadi sarana bagi para pencari properti untuk mendapatkan hunian yang mereka butuhkan. Salah satu produk properti yang ditampilkan dalam pameran ini adalah Padma Residences, sebuah klaster hunian yang mengedepankan ruang terbuka hijau dan alam, dan berlokasi sangat dekat dengan CBD PIK2.
Dalam gelaran ini, dilakukan juga penandatanganan Nota Kesepahaman antara Padma Residences dengan Tzu Chi Hospital untuk pelayanan kesehatan dan emergency 24 jam bagi masyarakat.
PT Agung Sedayu Group adalah sebuah perusahaan pengembang properti di Indonesia yang berawal dari sebuah perusahaan kontraktor rumah sederhana yang didirikan pada tahun 1970. Pada tahun 1991, perusahaan ini mulai membangun Harco Mangga Dua Jakarta.
Kesuksesan tersebut membuat Agung Sedayu kemudian membangun hunian-hunian dan kompleks komersial seperti Taman Palem dan Apartement Seaview. Setelah berhasil melewati masa krisis moneter di Asia, Agung Sedayu mengambil inisiatif untuk membangun beberapa Mega Proyek seperti Mangga Dua Square dan Kelapa Gading Square.
Simak dan ikuti terus perkembangan berita dan informasi seputar dunia properti dan bahan bangunan melalui ponsel dan laptop Anda. Pastikan Anda selalu update dengan mengklik koranproperti.com dan google news setiap hari.