Kasus Meikarta masih belum beres, Menteri PKP Maruarar Sirait akan segera panggil CEO Lippo Group John Riady. Namun, di tengah-tengah polemik kasus Meikarta, justru PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) raih laba bersih sebesar Rp18,7 triliun pada tahun 2024.
KoranProperti.com (Jakarta) – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), mencatatkan laba bersih sebesar Rp18,7 triliun pada tahun 2024. Dalam segmen real estate, pendapatan meningkat 15 persen menjadi Rp5,06 triliun. Pendapatan ini didukung serah oleh terima unit hunian dan komersial yang tepat waktu, penjualan tanah atau lahan, serta permintaan lahan makam San Diego Hills yang terus meningkat.
LPKR juga meraih pra penjualan sebesar Rp6,01 triliun, melebihi target tahunan sebesar 12 persen. Pencapaian ini menunjukan adanya permintaan pasar yang tinggi terhadap rumah tapak dengan harga yang terjangkau, seperti klaster Cendana Homes, XYZ Livin, dan Waterfront Uptown.
Peluncuran hunian terbaru, termasuk Zen Series, Cendana Suites, dan Blackslate Series di Park Serpong, serta XQ Livin di Lippo Cikarang Cosmopolis, ikut berkontribusi pada peningkatan volume dan harga.
Pada November 2024 lalu, LPKR melakukan serah terima fase pertama Park Serpong sebagai komitmen perusahaan dalam rangka memenuhi kepuasan pelanggan. Pembangunan hunian ini diselesaikan lebih cepat dari jadwal yang dijanjikan yaitu dalam waktu kurang dari 18 bulan.
Sedangkan di bagian segmen gaya hidup, seperti bisnis mal dan hotel, pendapatannya mencapai Rp1,4 triliun. Laba kotor meningkat 13 persen menjadi Rp967 miliar.
BACA INI: Lebaran 2025 Berlalu, Masyarakat Terancam Batal Beli Rumah, Kenapa…???
Dalam hal kinerja operasional, tarif rata-rata kamar hotel pada tahun 2024 meningkat 7 persen YoY menjadi Rp624 ribu, dan tingkat hunian rata-rata telah stabil di 69 persen. Selain itu, jumlah pengunjung mal rata-rata meningkat 5 persen YoY menjadi 10,5 juta pengunjung pada tahun lalu.
CEO Group Lippo Indonesia John Riady mengungkapkan, pihaknya tetap berkomitmen pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan menciptakan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan.
“Fokus kami pada perbaikan operasional, disiplin keuangan, dan penciptaan nilai kepada pelanggan,” ujar John dalam siaran pers, Senin (7/4/2025).
Menteri PKP Panggil CEO Lippo
Sementara itu, kasus Meikarta sampai saat ini masih belum beres. Para korban apartemen Meikarta meminta agar Menteri PKP segera menuntaskan kasus yang sudah lama terbengkalai ini.
Menteri PKP Maruarar Sirait berjanji akan memanggil CEO Lippo Group John Riady, terkait penyelesaian masalah proyek Meikarta, di Cikarang, Jawa Barat.

Dalam waktu dekat ini, Direktur Jenderal (Dirjen) Kementerian PKP Fitrah Nur akan melayangkan surat panggilan kepada John Riady untuk bertemu Menteri PKP.
Sebelumnya, Fitrah Nur menegaskan bahwa dirinya menjamin bahwa pihak Lippo akan memenuhi kesepakatan. “Jika pihak Lippo ingkar janji, saya yang akan bertanggung jawab,” tegas Fitrah.
Namun, Fitrah mengungkapkan bahwa pihaknya akan terlebih dahulu melakukan verifikasi dokumen konsumen, karena banyak konsumen tidak memiliki dokumen asli. Proses verifikasi akan dimulai tanggal 10 April 2025, dengan melibatkan pihak pengembang untuk memastikan kelancaran dan akuntabilitas.
BACA INI: Jatah Rumah Subsidi Wartawan 1.000 Unit, Pengalokasian Gunakan Data BPS
Dalam menyelesaikan kasus ini, ada dua opsi yang diinginkan korban apartemen Meikarta. Pertama, pengembang wajib mengembalikan seluruh dana yang telah dibayarkan konsumen Meikarta. Kedua, pengembang harus menepati janji untuk menyerahkan unit-unit apartemen Meikarta yang telah dibayarkan konsumen, sesuai dokumen perjanjian pembelian.
Di sisi lain, Fitrah mengungkapkan, pihak Lippo sudah membangun lebih dari 10.000 unit apartemen dan menargetkan total 18.000 unit terbangun pada akhir tahun 2027.
“Dari puluhan ribu unit ini, Lippo menawarkan unit-unit kepada konsumen yang memilih opsi kedua, tanpa syarat seperti tambahan biaya dan biaya lain-lain,” tuturnya.

Sebelumnya, pihak PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) melalui anak usahanya PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) memberitahukan kepada Kementerian PKP bahwa per tanggal 26 Maret 2025, unit apartemen Meikarta telah dibangun dan sudah diserahkan secara fisik sebanyak 11.224 unit.
Proses penyerahan unit berikutnya akan dilakukan pada bulan April sampai dengan Desember 2025 sebanyak 4.904 unit. Penyerahan sebanyak 16.128 unit hunian, ditargetkan selesai akhir tahun 2025.
“Sesuai jadwal penyerahan, sisa 12,7 persen atau 1.647 unit dan 722 unit, penyerahannya akan dilaksanakan pada tahun 2026 dan 2027,” tulis Manajemen MSU dalam siaran pers, Kamis (27/3/2025).
Pihak perusahaan mengklaim, proses komunikasi dan interaksi antara Perkumpulan Komunitas Peduli Konsumen Meikarta dengan perusahaan berjalan cukup baik dan kondusif.
Simak dan ikuti terus perkembangan berita dan informasi seputar dunia properti dan bahan bangunan melalui ponsel dan laptop Anda. Pastikan Anda selalu update dengan mengklik koranproperti.com dan google news setiap hari.
Hotline Redaksi (WA) 0812 8934 9614